Gerak-gerik Brigadir J Dua Jam-Sebelum-D!bunuh, Terekam CCTV Bersama Istri Irjen Ferdy Sambo
Gerak-gerik Brigadir J Dua Jam-Sebelum-D!bunuh, Terekam CCTV Bersama Istri Irjen Ferdy Sambo
Gerak-gerik Brigadir J dua jam sebelum dibunuh terekam kamera CCTV.Rekaman CCTV di beberapa titik menunjukan aktivitas Brigadir J sebelum dibunuh Bharada E atas perintah Irjen Ferdy Sambo.
Diketahui, Brigadir J sempat ikut mengawal istri Irjen Ferdy Sambo dalam perjalanan dari Magelang ke Jakarta.
Setibanya di Jakarta, rombongan istri Irjen Ferdy Sambo terekam CCTV saat berada di rumah pribadi Jl Saguling III, Jakarta Selatan.
Di momen inilah, terlihat sosok Brigadir J yang mengenakan kaos putih dan celana jeans berwarna hitam.
Tampak Brigadir J melakukan aktivitas selayaknya ajudan, seperti membawakan barang-barang istri Irjen Ferdy Sambo.
Selain itu, terlihat pula sosok Putri Candrawathi yang mengenakan pakaian sweater hijau dan celana panjang hitam.
Rekaman CCTV tersebut mengabadikan momen dua jam sebelum Brigadir J meninggal dunia.
Brigadir J juga sempat terlihat melakukan tes PCR bersama Bharada E.
Dugaan Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan terhadap Brigadir J masih menjadi tanda tanya besar publik.
Hal ini setelah eks Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J.
Irjen Ferdy Sambo disebut memerintahkan Bharada E untuk mengeksekusi Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.
Mengenai motif pembunuhan Brigadir J, Menko Polhukam Mahfud MD memberikan bocoran.
Menurut Mahfud MD, motif pembunuhan Brigadir J hanya boleh didengar orang dewasa.
"Soal motif, biar nanti dikonstruksi hukumnya karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa,” kata Mahfud MD.
Pernyataan Pengacara Keluarga Brigadir J
Mengenai motif pembunuhan di rumah dinas Kadiv Propam Polri, pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak buka suara.
Menurut Kamaruddin Simanjuntak, sejauh ini ada dua informasi yang ia terima mengenai motif pembunuhan Brigadir J.
Dua motif itu adalah dendam dan iri hati dari para pelaku.
“Motifnya dendam pelaku kepada Brigadir J,” ungkap Kamaruddin Simanjutak dalam acara Hotroom, dilansir dari kanal YouTube metrotvnews, Kamis (11/8/2022).
Menurut Kamaruddin Simanjutak, adanya motif dendam terlihat dari ancaman yang diterima oleh Brigadir J.
Disebutkan, Brigadir J mendapat ancaman dari ‘Skuad Lama’ pada tanggal 21 Juni.
Setelah menerima ancaman itu, Brigadir J sempat curhat kepada sang kekasih.
Selain itu, Kamaruddin Simanjutak juga mengungkapkan bahwa para pelaku iri dengan Brigadir J.
Pasalnya, selama ini Brigadir J memiliki posisi sebagai ‘anak kesayanga’ atasannya.
“Skuad lama iri hati kepada brigadir j karena lebih disayang,” kata Kamaruddin Simanjutak.
Sementara terkait dugaan motif pertengkaran rumah tangga, Kamaruddin Simanjutak juga mengaku mendapat informasi tersebut.
“Ada dugaan perempuan lain yang diisukan cantik-cantik. Kemudian si ibu menanyakan kepada Brigadir J. Diduga Brigadir J memberi tahu bapak pergi ke sana, makanya tidak pulang. Disebutkanlah satu tempat,” kata Kamaruddin Simanjutak.
“Di Magelang diduga ada peristiwa pertengkaran antara si bapak dan si ibu, sehingga terjadilah nangis-nangis itu,” tambahnya.
Disebutkan Kamaruddin, Brigadir J kembali mendapat ancaman dari para ajudan Irjen Ferdy Sambo sebelum dieksekusi Bharada E.
Selain itu, Kamaruddin juga mengungkap adanya informasi bahwa Brigadir J sempat dibawa ke Paminal Mabes Polri sebelum ditembak mati di Duren Tiga, Jakarta Selatan.
“Kemudian ada lagi ancaman kepada Brigadir J tapi dari para ajudan, karena (masalah) ini ibu jadi sakit,” tutur Kamarudin.
“Ada juga informasi masuk ke saya, sebelum ke Duren Tiga, Brigadir J dibawa dulu ke Paminal Mabes Polri. Makanya saya minta periksa CCTV Mabes Polri, periksa segera jangan sampai dicopot,” tambahnya.
Penjelasan Kadiv Humas Polri
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menjawab dugaan motif pembunuhan Brigadir J yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak.
Menurut Irjen Dedi Prasetyo, tidak ditemukan fakta seperti yang disampaikan Kamaruddin Simanjuntak setelah dilakukannya pemeriksaan oleh penyidik dan Irsus.
“Dari hasil keterangan para saksi, termasuk 31 orang yang sudah dimintai keterangan oleh Irsus, tidak ada yang mengarah ke sana,” kata Irjen Dedi Prasetyo.
“Semua CCTV yang ada di Mabes Polri telah disita oleh penyidik termasuk oleh Irsus dan masih dalam proses analisis oleh laboratorium forensik,” tambahnya.
Selain itu, Irjen Dedi Prasetyo juga menjawab soal spekulasi Brigadir J sempat disiksa sebelum ditembah Bharada E.
Menurut Irjen Dedi Prasetyo. analisa autopsi awal menunjukan tidak ada luka ditubuh Brigadir J selain luka tembak.
“Semua luka yang ada di tubuh Brigadir J adalah luka tembak,” kata Irjen Dedi Prasetyo.(*)