Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Cabut Rumput Saat Ziarah ke Kuburan! Ini yang Akan Dialami si Mа.yаt Kata Buya Yahya

                  

Sebagai bagian dari ziarah kubur kita, secara alami kita membersihkan semua kotoran yang menempel di kuburan.


Kotoran di kuburan ini mungkin berupa rerumputan atau daun-daun yang berguguran.


Jika Anda tidak melawannya, gulma ini dijamin akan berair dalam waktu yang lama.


Pertumbuhannya yang cepat menyebabkan semua rumput menutupi kuburan.


Hal ini tentu sangat diperhatikan oleh siapa saja yang berziarah ke makam tersebut. Jadi apakah rumputnya bisa dihilangkan? Apakah tidak ada hukum yang melarang penyiangan di pemakaman? Demikian kata Buya Yahya.


Dikutip dari video yang diunggah PortalJember.com di kanal YouTube Zhafran pada 23 Maret 2022 dengan penjelasan Buya Yahya mencabut rumput saat ziarah ke makam.


Buya Yahya juga mengatakan bahwa pada zaman dahulu Nabi melewati dua kuburan tempat praktik siksaan. Kemudian Nabi mengambil daun kurma yang dibelah dua lalu meletakkan setengah dari daun kurma tersebut di masing-masing kubur.


Kemudian Nabi berkata: "Siksaan kedua mayat ini di kuburan ini, selagi belum kering, terkutuk."


Di sini para ulama mengatakan bahwa ada seorang sahabat yang memiliki wasiat: “Kalau nanti aku mati, ambillah daun kurma dan kencangkan, agar Allah meringankan siksaan jika aku berdosa.”


“Di sini, para ulama mengatakan baik jika kita menaruh daun lontar di dalamnya. Mengapa? Jangan semua memuji bibit di bumi. Karena tasbih makhluk ini menenangkan badan,” kata Buya Yahya. Buya Yahya menyebutkan bahwa semua yang ada di bumi ini berasal dari orang-orang merdeka dan dengan demikian memuliakan Tuhan.


“Rumput di kuburan pun makruh yang bisa kita cabut. Jangan bersih-bersih dulu, biarkan rumputnya, biar mereka yang berdoa,” kata Buya Yahya.


Berdasarkan penjelasan Buya Yahya, dapat diketahui bahwa mencabut rumput di kuburan adalah makruh.


Sebagai peziarah ke kuburan, kita bisa merobek rumput dari kuburan. Dalam hal ini, Buya Yahya menyarankan agar tidak melakukan penghapusan secara menyeluruh.