Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tiduri Jena.zah Istrinya Selama 17 Tahun, Pria 7 Anak Ini Lakukan Diluar Nalar Manusia, Ternyata.....

   Ia seperti tak rela akan kematian sang istri, dan baginya kematian istrinya tidak bisa ia terima dengan mudah.



Berita viral hari ini adalah kisah seorang pria yang tak rela ditinggal mati istrinya, ini yang dilakukan pada jenazah sang istri selama 17 tahun.


Kematian adalah sebuah takdir yang pasti akan dilalui oleh siapapun yang telah hidup.


Umur tidak ada yang tau, tetapi mau tidak mau setiap orang akan merasakan rasa kehilangan karena kematian seseorang.

Namun, hal itu tak mau dirasakan oleh seorang pria dari Vietnam ini, yang merasa tak ikhlas dengan kematian istrinya.

Ia seperti tak rela akan kematian sang istri, dan baginya kematian istrinya tidak bisa ia terima dengan mudah.

Karena hal itulah dia nekat melakukan hal yang mungkin di luar nalar pada jasad istrinya tersebut.

Mengutip Eva.vn via Intisaripada Minggu (2/2/2020), inilah kisah seorang pria bernama Le Van dari distrik Than Binh, provinsi Quang Nam, Vietnam.

Ditemui pada dua tahun lalu oleh wartawan setempat, Van yang berada di kursi roda mengaku sangat sedih dengan kematian istrinya.


Sehingga dia tidak bisa mengikhlaskan jenazah istrinya berada di dalam liang lahat.

Alhasil, dia mengambil jenazah sang istri secara paksa.

Kemudian mengawetkannya dan tinggal bersamanya selama 17 tahun terakhir.

Ketika ditemui, ia terlihat menuju ke sebuah ruangan.

Disana ada sebuah ranjang kayu, di atasnya terdapat sosok yang diakui oleh Van sebagai istrinya.


An mengatakan bahwa dia masih ingin merawat istrinya tersebut.

Meski sang istri telah meninggal, dan bahkan ia mengaku sering 'bermain' dengan jenazah sang istri.

Tak hanya itu, dia juga tidur setidaknya selama 17 tahun dengan jenazah istrinya tersebut.

Kisah tentang Van yang menyimpan jenazah istrinya ini sebenarnya pernah membuat masyarakat sekitar resah.

Kisahnya berawal pada tahun 1975, kala Van menikah dengan sang istri.

Ia saat itu baru kembali dari dinas militer Vietnam.

Setelah menikah, dia hidup bahagia dengan istrinya hingga dikaruniai dengan 7 anak.


Meskipun hidupnya pada saat itu sulit, dia mengaku sangat bahagia dan menjalani kehidupan dengan penuh tawa bersama sang istri.

Hingga pada Februari 2003 ketika Van bekerja sebagai karyawan serabutan di Gia Lai, ia menerima kabar bahwa istrinya meninggal karena sakit.

Setelah istrinya dimakamkan, hal itu tidak serta merta membuatnya mengikhlaskan kepergian sang istri.

Sejak dimakamkan, setiap malam dikabarkan Van sering tertidur di atas makam istrinya.

Ia mengaku karena sangat merindukan kehidupan bersama sang istri.

Bahkan dia nekat menggali terowongan ke kuburan untuk lebih dekat dengan jenazah sang istri.

Awalnya ketujuh anaknya mencegah Van, namun dia tetap nekat melakukannya.

Dikecam dan dilarang banyak orang, Van mencoba berbagai cara untuk tetap bersama istrinya.

Lalu pada November 2004 silam, dia diam-diam menggali makam sang istri.

Lalu mengambil jenazahnya kemudian membungkusnya dalam tas kain dan menyembunyikannya.

Dia kemudian membuat patung plester dengan semen dengan wujud fisik yang sama dengan istrinya.

Kemudian ia meletakkan jasadnya di dalam patung yang ia buat tersebut.

Setelah menyelesaikan patung dia akhirnya membawa pulang sang istri dan meletakkannya di tempat tidur.

Mengetahui kejadian dan kelakuan sang ayah, anak-anak mengecamnya dengan keras, tapi Van tidak mengindahkannya.

Pihak berwenang turun tangan untuk meminta Van mengembalikan jenazah istrinya tetapi dia menolaknya.

Van mengaku dia sangat mencintai istrinya, dia melakukan apa yang oleh banyak orang disebut kelakuan "gila".

"Di dalam patung itu ada jenazahnya. Saya masih tidur dengannya setiap malam," Van berkata.

Di rumah Van, masih ada banyak memorabilia yang ditinggalkan oleh mendiang istrinya.

Ia dilaporkan benar-benar menyimpan kenangan sang istri dengan hati-hati.

Memang kelakuan manusia terkadang melibihi nalar, namun keikhlasan tetap menjadi hal utama pada kisah yang dibagikan ini.